Senin, 16 Februari 2009

my nightmare

tau gag?? gigi gue oglek ( mau copot) dan ini bikin gue stress abis, kalogigi belakang or gigi atas dalam yang mau copot sih oke2 aja, lah ini gigi depan.. gue kan uda mau 18 taun, au kuliah pula. bete banget pasti kalo gue ampe ompong. cuz, buat pasang gigi palsu kan butuh waktu, mesti di sesuain ma ukuran rahang n gusi gue dulu. masalah berawal dari gusi gue yang sensitip abis, sering berdarah gag jelas, kata dokter gigi gue sebenarnya kuat, cuma gusinya yang gag mampu nahan lebih lama. gue sih berharap ini ga kan kejadian, cuz gue sayang gigi gue...hwhaha

sei rupa oh seni rupa

halo everyone... (padahal mah ga ada yang baca blog ini..haha)
hari senen ini tanggal 16 februari tepatnya, gue ada ulangan seni rupa, ampun deh, gue yang kalu pelajaran ini tuh kerjaanya ngoret2 kertas ga jelas, abis mau dengerin juga percuma, gue gak ada bakat sama sekali di bidang gambar menggambar ini.. yg ada di jam ni gue suka kabur ke mesjid, haaha.. maap yak Pak Tonton!!. Muridmu ini nakal sekali.
dan u know what??? setengah jam gambar, gue gag dapet gambar apa2. bis bingung mau gambar apa, kalo gambarbebas sih masih mending, gue bisa gambar poon ato apa kek, nah ini gambar pake penggaris... ikin garisan aja bengkok mulu. Hmph,, gmana yak tar rasanya kalo gue kuliah, tiba2 nyasar di jurusan arsitektur?? gag kebayang deh..

Minggu, 08 Februari 2009

Yup, saya sekarang ada di tahap akhir sebagai anak sekolaan. Rasanya masih kemaren saya di ajak mama beli kain abu2 untuk di jait jadi rok SMA, baru kemaren rasanya saya si antar bapak daptar ke SMAN 1 karawang (skula saya), tau2 sekarang uda mau ujian aja.
Well, about final exam, saya agak2 haawatir. why? soalna saya gag bisa banget pelajaran math. yaa bukan berarti 5 pelaj laennya saya uda kuasaian, tapi seengganya yang laennya uda ada bayangan lah. nah math? ampun dah!!!. saya gag bisa, kayakna nanti kalu uda saatna saya nyari jodoh, salah satu kriteria na adalah harus bisa math. kenapa lagi? soalna biar tar ada yang ngajarin anak saya math, masa tar anak saya juga oon math nya?? gag mw dund saya... haha, postingan kali ini jadi kemana2 yah,, gag pokus dee.
****oke sekarang pokus!!!**********

untuk kuliah, saya uda melakukan 2 registrasi
>nyang pertama adalah ikt SIMAK UI,b saiia memillih program IPC ( maap iya buat anak2 ips, saya akan mengambil lahan kalian..hehe). pilihan pertama saya adalah ADministrasi fiskal, pilihan kedua adalah SASTRA INGGRIS, dan pilihan ketiga adalah ILMU GIZI.

> nyang kedua adalah ikud PBUD UNY, ngambil pendidikan bahasa inggris juga.
kenapa saya milih bahasa inggris, karena suka aja.. belajarna ga ribet, ga ketemu math, dan bisa menyalurkan hibi cerewet saya, dan hobi menulis saya..
hampir 18 tahun saya hidup di dunia ini, dengan penuh keberkahan dan kenikmatan yang di berikan oleh ALLAH SWT. Keluarga yang baik hati, teman2 yg baik. tapi sampai saat ini saya belum juga membalas semua nikmat itu. Saya belum juga jadi wanita sejati, belum sepenuhnya menutup aaurat saya. well, saya memang telah berjilbab dari kecil. tapi apa gunanya? jika saya masih asyik memakai jeans, masih asyik tertawa keras2 bersama teman teman saya, masih suka pakai kaos pendek di rumah,sementara ada tamu yang datang, Ya Rabb.. maafkan aku, kuatkan azzamku, agar segera menyempurnakan perintahMu, tanpa ada satu hal yang aku kurangi, karena Kau pun tak pernah setengah2 memberikan nikmatMu padaku...
Alasan I: Saya belum benar-benar yakin fungsi dari jilbab



Saudariku sayang, perlu diajukan dua pertanyaan kepada saudariku yang seperti ini;

Pertama, apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Jika dengan spontan ia berkata, “Ya,” sambil kemudian mengucapkan “Laa Ilaa ha Illallah!” Yang demikian menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadan rasullullah! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan Islam beserta seluruh hukumnya.

Kedua, bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah SAW yang suci.

Jadi, kesimpulannya disini, apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?



Alasan II: Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka



Saudariku sayang, hal ini telah dijawab oleh ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia, Rasulullah SAW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana; "Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT." (H.R. Ahmad)



Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan; "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . " (QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT.



Allah berfirman; " dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15)




Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman di ayat yang sama; "dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhiibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.



Alasan III: Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya memakai jilbab.



Saudariku ini mungkin satu di antara dua tipe: dia tulus dan jujur, atau sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatasnamakan lingkungan pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab.



Kita akan memulai dengan menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. "Apakah anda tidak tidak menyadari, saudariku sayang, bahwa wanita muslim tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan kematianmu?"



Bukankah Allah SWT telah berfirman; "maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui (QS An-Nahl : 43).



Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu. Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang wanita.



Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segala permasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman; "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. ."(QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni.



Dengarkanlah kalimat Allah; sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu.."(QS. Al-Hujurat:13). Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencari kesenangan dan keridhoan Allah SWT, dan berikan harga yang sedikit pada benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.



Alasan IV : Udara di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jika saya memakai jilbab.



Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan; "Api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau mereka mengetahui.. "(QS At-Taubah : 81)



Bagaimana mungkin kamu dapat membandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam? Sesungguhnya, saudariku, syetan telah mencoba membuat talli besar untuk menarikmud ari panasnya bumi ini kedalam panasnya suasana neraka. Bebaskan dirimu dari jeratannya dan cobalah untuk melihat panasnya matahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwa intensitas hukuman dari Allah SWT akan jauh lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana ini.



Kembalilah pada hukum Allah SWT dan berlindunglah dari hukuman-Nya,sebagaimana tercantum dalam ayat; "mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah"(QS. An-Naba:24-25).



Kesimpulannya, surga yang Allah SWT janjikan, penuh dengan cobaan dan ujian. Sementara, jalan menuju neraka penuh dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.



Alasan V : Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lain hari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekali orang yang begitu.



Duhai saudariku sayang, apabila semua orang mengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat lima waktu karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu shalat itu. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karena mereka tekut tidak dapat menunaikan satu hari ramadhan saja di bulan puasa, dan seterusnya. Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan memblokade petunjuk bagimu? Allah SWT menyukai ketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau dianjurkan. Lalu, bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai jilbab?



Rasulullah SAW bersabda; "Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah perbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggap kecil." Mengapa kamu, saudariku, tidak melihat alasan mereka yang dibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab mereka dan menjauhi mereka? Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran dan berpegang teguh padanya?



Allah SWT sesungguhnya telah berfirman; "maka kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa"(QS. Al-Baqarah:66) Kesimpulannya, apabila kau memgang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan, kau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kau melaksanakannya.



Alasan VI : Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan sulit, Jadi, aku akan memakainya nanti setelah menikah.



Saudariku sayang, suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai jilbab dan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkan hukum dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga sejak semula. Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungi dan menjaga perintah Allah SWT, dan jangan
pernah berharap tipe suami seperti ini akan menolongmu menjauhi api neraka, apalagi memasuki surga Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak-taatan kepada Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kemalangan di dunia kini dan bahkan di akhirat nanti. Allah SWT bersabda; "dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta"(QS. Thaha:124)



Pernikahan adalah sebuah pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Apabila kau, saudariku sayang, mengatakan bahwa ketidaktertutupanmu kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yang murni, asli, yaitu pernikahan. Tidak ada ketertutupan. Saudariku, suatu tujuan yang murni, tidak akan tercapai melalui jalan yang tidak murni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya bersih dan murni, serta terhormat, maka jalan menuju kesana pastilah harus dicapai dengan bersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita menyebutnya: alat atau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Kesimpulannya, tidak ada keberkahan dari suatu perkawinan yang didasari oleh dosa dan kebodohan.


Alasan VII : Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan Allah SWT : "dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut- nyebutnya (dengan bersyukur)"( QS.Ad-Dhuhaa 93: 11). Bagaimana mungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutku yang indah?



Jika demikian, saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukung kepentingannya dan pemahamannya sendiri ! Saudari yang demikian meninggalkan tafsir sesungguhnya di belakang ayat itu apabila hal itu tidak menyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak mengikuti ayat : "janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya" (QS An-Nur 24: 31] dan sabda Allah SWT: "katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya.." (QS Al-Ahzab 33:59).



Dengan pernyataaan darimu itu, saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarruj dan as-sufoor. Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah iman dan hidayah, yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamu tidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini? Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang lebih besar daripada petunjuk dan hijab?



Alasan VIII : Saya tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi saya akan memakainya bila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk oleh-Nya.



Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa yang ia lakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yang dia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah SWT dalam kalimat-kalimat bijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Itulah mengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi sehat, dan sebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan dan usahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya, berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 "Tunjukilah kami jalan yang lurus" serta berkumpul mencari pengetahuan kepada muslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telah diberi petunjuk dengan menggunakan jilbab?



Kesimpulannya, apabila saudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggu petunjuk dari Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalan menuju pencariannya itu.


Alasan IX : Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untuk memakainya. Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahan umur dan setelah saya pergi haji.



Saudariku, ketahuilah, malaikat kematian mengunjungi dan menunggu di pintumu kapan saja Allah SWT berkehendak. Sayangnya, saudariku, kematian tidak mendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang di saat kau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan Allah SWT bersabda; "tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya" (QS Al-An'aam 7:34)



Saudariku sayang, kau harus berlomba-lomba dalam kepatuhan pada Allah SWT; "berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumu.."(QS Al-Hadid 57:21)



Saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan melupakanmu di dunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidak memenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya.Allah mengatakan tentang orang-orang yang munafik, "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri" (QS Al-Hashr 59: 19)



Saudariku, memakai jilbab di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Karena Allah SWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dan setiap waktu dalam hidupmu di hari pembalasan nanti. Kesimpulannya, berhentilah menetapkan kegiatanmu di masa datang, karena tidak seorang pun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari.



Alasan X : Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan di-cap dan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!
Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam dan keduanya disebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok / tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan karena kepatuhan mereka. Kelompok kedua adalah kelompok syetan yang terkutuk (hizbush-shaitan) yang selalu melanggar Allah SWT. Apabila kau, saudariku, memegang teguh perintah Allah SWT, dan ternyata di sekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang memakai jilbab, kau tetapi akan dimasukkan dalam kelompok Allah SWT. Namun, apabila kau memperindah nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kendaraan syetan, seburuk-buruknya teman.



KESIMPULAN

Tubuhmu, dipertontonkan di pasar para syetan dan merayu hati para pria. Model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap detail tubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, dan semua yang dapat membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkan syetan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam kondisi ini, akan terus semakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekat pada syetan. Setiap waktu kutukan dan kemarahan menuju kepadamu dari surga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada kematian. "tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari kesenangan yang memperdayakan" (QS Ali `Imran 3:185).

Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelum kereta itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku, apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang hal ini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat! Berhiaslah untuk menjadi kekasih Allah…

"Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal"


Disadur dari terjemaah artikel berbahasa Inggris oleh Dr. Huwayda Ismaeel
abang, kok kayakna asyik jadi polisi teh??